Skip to main content

Tentukan Pelanggan Yang Tepat Untuk Jangka Panjang

Kami Menjawab
Apa semua pelanggan bernilai sama bagi sebuah bisnis?
Apa itu nilai jangka panjang pelanggan (customer lifetime value)?
Bagaimana hal itu bisa membantu bisnisku?

Pepatah berkata, pelanggan adalah raja. Tanpa mereka, bisnismu tidak akan ada. Tapi, apa semua pelanggan bernilai sama bagi bisnismu?

Bayangkan sebuah bisnis mainan kayu edukatif bernama Ka-Yu Toys. Pelanggan mainan buatan tangan ini terdiri dari beragam orang. Tapi, Ka-Yu Toys ingin fokus pada pelanggan yang “tepat”.
Ka-Yu Toys memilah pelanggan mereka saat ini ke beberapa tipe dan mengevaluasinya untuk menentukan nilai bisnis jangka panjang para pelanggannya.
Ayo bantu mereka

Pelanggan mana yang lebih menguntungkan bagi Ka-yu Toys dalam jangka panjang?
1. Kolektor yang mengumpulkan mainan unik.
2. Orang tua yang ingin mengajak anak mereka belajar sambil bermain lewat mainan.
3. Turis yang menginginkan oleh-oleh berbeda.

Jawabannya:
No. 2

Karena orang tua adalah pelanggan yang "tepat" karena bisa jadi pelanggan Ka-Yu dalam jangka panjang dan membantu mereka mencapai target. 
Kolektor mainan dan Turis pencari oleh-oleh lebih kecil peluangnya kembali membeli produk Ka-Yu.

Itu inspirasi Ka-Yu Toys

Bayangkan Jika Beras yang menjadi Bisnis nya
Beras sebagai Barang Kebutuhan Pokok. Beras termasuk dalam barang kebutuhan pokok hasil pertanian mengingat beras sangat berpengaruh terhadap stabilitas ekonomi dan/atau kepentingan hajat hidup orang banyak.

Yang kita lakukan tadi hanya menebak mana pelanggan yang paling bernilai bagi Ka-Yu Toys. Ada cara lebih baik untuk melakukannya, yaitu dengan nilai jangka panjang pelanggan/ customer lifetime value (CLV).

Dengan CLV, kamu bisa fokus pada tujuan bisnismu. Selain mencari tahu kesukaan, kebutuhan dan keinginan pelanggan, kamu juga bisa bertanya, “Bagaimana dengan kebutuhanku Berhargakah pelanggan ini bagi bisnisku? Berapa biaya untuk meraih mereka?”.

CLV membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Caranya dengan melihat keseluruhan hubunganmu dengan suatu tipe pelanggan dan memperkirakan berapa nilai pelanggan tersebut bagi bisnismu.

Mengetahui CLV target pelanggan membantumu mengembangkan kriteria pelanggan yang “tepat”. Dengan CLV, kamu bisa memutuskan berapa biaya yang ingin kamu keluarkan untuk membuat mereka jadi pelanggan setia.

TIPS
Bagaimana menentukan CLV? Ada banyak cara untuk menghitung CLV.
Tapi kami akan tunjukkan cara paling sederhana untuk melakukannya.

Misalnya Risa punya penginapan yang bernama Omah Risa. Untuk mendapatkan CLV-nya, Risa harus mempelajari kinerja bisnisnya selama ini.
3 hal yang harus dicermati Risa adalah rata-rata transaksi setiap pelanggan per tahun, rata-rata keuntungan per transaksi dan rata-rata jumlah tahun seorang tamu menjadi pelanggan tetapnya.
3 hal yang harus dicermati Risa adalah rata-rata transaksi setiap pelanggan per tahun, rata-rata keuntungan per transaksi dan rata-rata jumlah tahun seorang tamu menjadi pelanggan tetapnya.
Untuk rata-rata transaksi setiap pelanggan per tahun, Risa mengetahui kalau sebagian besar tamunya menginap sekali dalam setahun.

Untuk menghitung keuntungan per transaksi, Risa melihat rata-rata pembelanjaan tiap tamu, yaitu Rp 1 juta. Setelah dikurangi sejumlah biaya, Risa mencatat profit 25% dari setiap nota. Artinya, keuntungannya Rp 250 ribu per tamu.

Untuk rata-rata jumlah tahun seorang tamu jadi pelanggan, Risa mengetahui kalau sebagian besar tamunya menginap kembali satu kali pada tahun berikutnya. Artinya, mereka setidaknya menjadi pelanggan selama 2 tahun.

Risa mendata semua angka ini (setahun sekali menginap, profit Rp 250 ribu per tamu, menginap 2 tahun berturut-turut) dan memasukkannya dalam sebuah rumus.

Ini rumusnya: (Rata-rata Transaksi Setiap Pelanggan Per Tahun) x (Rata-rata Keuntungan Per Transaksi) x (Rata-rata jumlah tahun seorang tamu menjadi pelanggan) = CLV

Jika angkanya dimasukkan hasilnya: (1) x (Rp 250 ribu) x (2) = Rp 500 ribu (CLV)

Setelah mendapatkan CLV, Risa bisa meningkatkannya dengan membuat tamunya menginap lebih lama atau memakainya untuk mencapai target/tujuan bisnis dan mendapat lebih banyak pelanggan.

Ayo lihat bagaimana Risa membuat pelanggannya menginap lebih lama.

Setelah melakukan pengamatan, Risa tahu memberi sentuhan personal bagi setiap tamu bisa membuat mereka menginap kembali beberapa kali pada tahun berikutnya. Dia pun mencari ide-ide yang bisa dilakukan.

Saat pelanggannya akan berulang tahun, Risa menawarkan paket “Kejutan Ulang Tahun dari Omah Risa” berupa diskon harga makanan dan minuman di restoran hotel.
Dia juga membuat program pelanggan setia dengan memberikan diskon 25% bagi tamu yang kembali menginap pada tahun ketiga, setelah menjadi pelanggan selama dua tahun berturut-turut.

POTENSI PENGHASILAN BISNIS BERAS GOTONG ROYONG ISC

Ini rumusnya: (Rata-rata Transaksi Setiap Pelanggan Per Tahun) x (Rata-rata Keuntungan Per Transaksi) x (Rata-rata jumlah tahun seorang tamu menjadi pelanggan) = CLV

Potensi penghasilan di bisnis ini, jika kita jalankan masing-masing mengajak hanya 5 orang saja. Dan masing-masing belanja sesuai kebutuhan dalam satu bulan yaitu rata-rata 15kg/bulan.

Dengan harga Rp.63.750 /5kg ?
Maka yang akan didapatkan pada bulan ke-6 adalah sebagai berikut :

Ilustrasi perhitungannya seperti ini,

Di bulan pertama gabung langsung merekrut 5 orang dengan pembelian normal kebutuhan keluarga dalam satu bulan yaitu 15kg

BLN ORG
1). 5
2). 25
3). 125
4). 625
5). 3.125
6). 15.625
___________+
19.530+1 diri sendiri

TOTAL MEMBER
Total ada 19.531 orang di jaringan kita dalam waktu 6 bulan. 

Jika kita kalikan dengan 15kg (3 pack @5kg) berarti 63.750 x 3 =Rp.191.250/ member/bulan.
Dan komisinya 1 % 

Itu berarti : 
(19.531X 191.250 ) × 1% = Rp.37.353.038

Hasilnya adalah :
Rp37,353,038,-/ bulan

Kalaupun gagal 50% masih ada 18 jt-an/bulan.

Intinya:
Kalau beli beras di luaran yang didapat hanya beras saja.

Kembali Cerita Risa
Sekarang, lihat bagaimana Risa menggunakan CLV untuk mendapatkan lebih banyak pelanggan.

Risa menyadari, dia bisa memakai CLV untuk mengevaluasi mana upaya pemasaran yang paling efektif untuk mendapatkan pelanggan baru.

Saat ini, Risa membagi anggaran iklannya menjadi 3: iklan billboard dekat bandara, iklan ponsel dengan target keluarga yang ingin liburan, dan pemasaran lewat mesin pencari (search engine) dengan target orang yang melakukan perjalanan bisnis.

Risa menghitung CLV setiap saluran iklan untuk melihat mana yang paling menguntungkan bisnisnya.

Dia mengelompokkan pelanggan berdasarkan sumber iklan yang memberi mereka informasi mengenai Omah Risa. Lalu ia menghitung CLV setiap kelompok, yang kemudian menjadi CLV masing-masing saluran iklan.

CLV iklan billboard Rp 325 ribu dan CLV iklan ponsel Rp 480 ribu. Tapi CLV iklan mesin pencarian Rp 750 ribu, lebih tinggi dari CLV keseluruhan Omah Risa sebesar Rp 500 ribu. Dia sebaiknya memberi anggaran lebih besar untuk iklan mesin pencari.

CLV iklan billboard Rp 325 ribu dan CLV iklan ponsel Rp 480 ribu. Tapi CLV iklan mesin pencarian Rp 750 ribu, lebih tinggi dari CLV keseluruhan Omah Risa sebesar Rp 500 ribu. Dia sebaiknya memberi anggaran lebih besar untuk iklan mesin pencari.

Analisa Risa juga membantunya menemukan calon pelanggan yang paling berharga untuk bisnisnya, yaitu orang yang melakukan perjalanan bisnis.

Saat menghitung CLV para pebisnis ini, Risa menemukan kalau mereka menginap lebih dari sekali dalam setahun. Karena itu, mereka memiliki rata-rata jumlah transaksi per tahun yang lebih tinggi dari tamu lain.

Dia juga menemukan bahwa rata-rata mereka menginap lebih dari dua tahun berturut-turut, dan membelanjakan uang lebih banyak dibanding tamu keluarga.

Karena itu, Risa seharusnya bukan cuma menaikkan anggaran iklan mesin pencarian internet. Sebaiknya dia juga merencanakan anggaran pemasaran yang lebih besar untuk orang yang melakukan perjalanan bisnis.

*LAKUKAN SEKARANG*

Sekarang, kita hitung CLV bisnismu. Bila kamu belum mengetahui data akurat seperti rata-rata transaksi per tahun, masukkan saja perkiraannya.

Ayo kita mulai

1.Berapa rata-rata transaksi per tahun untuk setiap pelanggan mu

2.Berapa rata-rata keuntungan yang didapat dari setiap transaksi transaksi tersebut?

3.Secara rata-rata berapa tahun pelanggan memakai produk atau jasamu?

Hasil Hitungan CLV mu:
Rp. .........

PAHAM


Jangan abaikan 1%

CVL ANDA MENENTUKAN MASA DEPAN MU

Level 0 : 1% ut belanja pribadi member
Level 1 : 1% ut belanja seluruh member di Level 1
Level 2 : 1% ut belanja seluruh member di Level 2
Level 3 : 1% ut belanja seluruh member di Level 3
Level 4 : 1% ut belanja seluruh member di Level 4
Level 5 : 1% ut belanja seluruh member di Level 5
Level 6 : 1% ut belanja seluruh member di Level 6
Level 7 : 1% ut belanja seluruh member di Level 7
Level 8 : 1% ut belanja seluruh member di Level 8
Level 9 : 1% ut belanja seluruh member di Level 9
Level 10 : 1% ut belanja seluruh member di Level 10

No Anggota : A000171471






Comments

Popular posts from this blog

RESEP NASI GORENG PADANG

Nasi goreng padang punya rasa gurih pedas yang begitu khas rasa Sumatra. Tekstur nasi gorengnya juga lebih kering, karena diolah hanya dengan sedikit minyak. Taburan seledri dan suwiran ayam goreng yang banyak jadi ciri khas yang paling tampak. Bahan-bahan Nasi putih - 1 porsi Ayam suwir rebus - 40 gram Bawang merah, iris-iris tipis - 5 butir Bawang putih, iris-iris tipis - 2 siung Cabai merah keriting, haluskan - 3 buah Cabai merah besar, haluskan - 1 buah Garam - 1/2 sdt Gula pasir - 1/4 sdt Penyedap - 1/4 bubuk Bubuk kari - 1/2 sdt Kecap manis - 2 sdm Seledri, iris - 1 batang Minyak, untuk menumis - secukupnya Pelengkap: Telur ceplok - 1 porsi Irisan timun - secukupnya Kol, iris tipis - 10 gram Kerupuk merah - secukupnya Bawang goreng - secukupnya Langkah Tumis bawang merah dan bawang putih. Tambahkan cabai yang telah dihaluskan, tumis hingga bumbu wangi dan matang. Masukan ayam suwir, lalu tambahkan nasi, aduk rata. Bumbui dengan garam, gula, dan bubuk penyedap. Aduk -aduk nas

RESEP SURABI SOLO

Serabi Solo adalah sebuah makanan ringan yang berasal dari Solo, Jawa Tengah. Kamu tidak perlu jauh-jauh datang ke Solo loh untuk menikmati jajanan yang satu ini 😁 Berikut resep Serabi Solo yang dapat kamu coba di rumah : Bahan : 100 gr tepung beras 1 sdm tepung terigu 350 ml santan kental 25 gr gula pasir 1/2 sdt vanili bubuk 1/2 sdm ragi instan 1/4 sdt Baking soda 1/4 sdm garam Daun pisang dan pandan secukupnya Cara Membuat : 1. Masak santan dengan daun pandan lalu aduk hingga mendidih dan diamkan hingga hangat. Sisakan sedikit bagian santan yang kental ini untuk topping. 2. Campur semua bahan kering dan aduk rata. Lalu tuangi adonan dengan santan sedikit demi sedikit sambil diaduk. Kemudian diamkan adonan selama satu jam. 3. Panaskan wajan antilengket. Tuang adonan ke dalam wajan dengan api kecil dan tutup. Saat adonan sudah tampak berlubang bisa dituangi santan kental dan tutup hingga matang. 4. Angkat dan gulung dengan daun pisang agar aromanya makin nikmat. Selamat mencoba di

RESEP NASI GORENG RENDANG

Rendang merupakan sajian terlezat di dunia menurut sebagian besar warganya. Sementara nasi goreng, bisa dikatakan adalah menu sehari-hari kita. Bagaimana kalau keduanya dikombinasikan? Wah, dijamin sukses menggoyang lidah! Lebih praktis pula untuk memasaknya. Bahan-bahan Nasi putih - 600 gram Daging rendang, potong dadu - 2 potong Telur, masak orak-arik - 2 butir Bumbu rendang - 10 sdm Bawang putih, cincang halus - 3 siung Bawang merah, cincang halus - 3 butir Bawang bombay, potong dadu kecil- 1/2 butir Daun bawang, iris kasar - 2 batang Kecap manis - 1 sdm Lada bubuk - 1/2 sdt Minyak, untuk menumis - secukupnya Langkah Panaskan sedikit minyak. Tumis bawang putih, merah, dan bombay hingga harum. Masukkan bumbu rendang. Aduk rata. Masukkan nasi, telur orak-arik, dan potongan daging rendang. Aduk rata. Masukkan kecap manis dan merica bubuk. Aduk rata. Masukkan irisan bawang. Aduk rata kembali lalu angkat. Siap disajikan. Tips Bila kurang pedas, bisa ditambahkan irisan cabai rawit de